Humas PLN Wilayah Sumbar, Asep, menyatakan, pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta akibat rusaknya PLTD, yang diterjang gelombang tsunami di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Empat buah bangunan rumah dan kantor milik PLN di Sikakap juga mengalami kerusakan dan semua alat penunjang juga hanyut tersapu gelombang tsunami," kata Asep, Minggu (31/10/2010).
Untuk membantu korban gempa dan tsunami, PLN Sumbar mengirimkan sebanyak 19 unit genset masing-masingnya berdaya 2-5 kilowatt.
Genset-genset itu akan disebar di tiga desa yang paling parah terkena dampak tsunami, yakni Desa Malakopak, Saumangaya, dan Bulasat.
PLN juga mendirikan pos kesehatan dan mendistribusikan bahan makanan untuk para pengungsi.
PLN juga mendatangkan satu unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikirim melalui PLN Pusat.
Meskipun PLTG Sikakap tidak berfungsi, PLN tetap mengoptimalkan bantuan untuk kembali memulihkan penerangan di tiga desa, yakni Desa Malakopak, Saumangaya, dan Bulasat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Gelombang besar sebelumnya juga menghantam Kapal Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sumbar yang mengangkut bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Kabupaten Mentawai.
Relawan PMI bahkan sempat terdampar selama enam jam di antara Pulau Sikakap dan Pulau Malakopak akibat dihantam ombak besar.
Kapal yang bertolak dari Pulau Sikakap itu rencananya akan mendistribusikan bantuan ke penduduk yang ada di Malakopak.
sumber = kompas.com
No comments:
Post a Comment